Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Oktober 2011

Ayah boleh aku membeli waktumu ..

Seorang Ayah pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, dan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.
 “Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
 “Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si Ayah dengan marah.
 “Aku cuma mau tahu. Tolong beritahu aku, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
 “Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”
 “Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”

Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur.

Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, Ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.” gerutu si Ayah.
Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.

Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang?

Sekitar sejam kemudian, ketika Si Ayah mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada anaknya. Mungkin ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang.

Si Ayah itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.

“Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
“Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
“Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”


Si bocah laki-laki itu duduk dengan tersenyum, dan berseru, “Oh, ayah, terima kasih.”
Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek.

Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.

“Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.

“Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.
Lalu si kecil berkata :

“Ayah, sekarang aku punya Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku ingin makan malam bersamamu.”
--------------------------
Sang ayah tidak dapat berkata apa apa. Dan hanya bisa memeluk anak laki lakinya dengan linangan air mata dan memohon maaf.

---------------------------------------------------------------------------
Ini hanya pengingat singkat untuk anda semua yang bekerja begitu keras dalam kehidupan.

Kita tidak boleh membiarkan waktu menyelinap melalui jari-jari kita tanpa menghabiskan beberapa waktu dengan orang-orang yang benar-benar berarti bagi kita, orang yang dekat dengan hati kita.

Jangan lupa untuk berbagi senilai 20 ribu dari waktu Anda dengan seseorang yang Anda cintai.

Jika kita mati besok, perusahaan dimana kita bekerja dapat dengan mudah mencari pengganti kita dalam hitungan jam...

Namun keluarga & teman-teman yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar